Kembali |
Nomor Perkara | Penuntut Umum | Terdakwa | Status Perkara |
256/Pid.B/2024/PN Tsm | Iwan Somantri, SH | Hobir Rulatif, S.M Bin Adang Suhendar | Tuntutan |
Tanggal Pendaftaran | Jumat, 30 Agu. 2024 | ||||||
Klasifikasi Perkara | Penganiayaan | ||||||
Nomor Perkara | 256/Pid.B/2024/PN Tsm | ||||||
Tanggal Surat Pelimpahan | Kamis, 29 Agu. 2024 | ||||||
Nomor Surat Pelimpahan | B -1521/M.2.16.3/Eoh.2/08/2024 | ||||||
Penuntut Umum |
|
||||||
Terdakwa |
|
||||||
Penasihat Hukum Terdakwa |
|
||||||
Anak Korban | |||||||
Dakwaan | Bahwa ia terdakwa Hobir Rulatif, SM bin Adang Suhendar pada hari Kamis tanggal 29 Februari 2024 sekira pukul 12.30 wib atau setidak-tidaknya pada suatu waktu dalam bulan Februari 2024 bertempat di Gunung Sebe Kelurahan Argasari Kecamatan Cihideung Kota Tasikmalaya atau setidak-tidaknya pada suatu tempat yang masih termasuk daerah hukum Pengadilan Negeri Tasikmalaya yang berwenang mengadili perkaranya, telah melakukan penganiayaan. Perbuatan terdakwa tersebut dilakukan dengan cara sebagai berikut : -------- Awalnya saksi Diana Rosa Meilani bersama rekan kerjanya bernama saksi Angga Kurniawan bermaksud akan melakukan penagihan hutang kepada Sdri. Nuraeni dan saksi Sandiyono, ketika saksi Diana Rosa Meilani mendatangi rumah Sdri. Nuraeni dan saksi Sandiyono ternyata sedang tidak berada di rumahnya, kemudian saksi Diana Rosa Meilani menanyakan kepada tetangga dekat rumah Sdri. Nuraeni dan saksi Sandiyono kemudian tetangga dekat rumah sdri. Nuraeni memberitahu bahwa Sdri. Nuraeni dan saksi Sandiyono sedang berada di rumah kakaknya yang bernama Hobir Rulatif, SM (terdakwa) kemudian saksi Diana Rosa Meilani bersama rekan kerjanya bernama saksi Angga Kurniawan mendatangi rumah terdakwa Hobir Rulatif, SM setelah sampai di rumah terdakwa Hobir Rulatif, SM, saksi Diana Rosa Meilani turun dari sepeda motor yang dibonceng oleh teman kerjanya dan saksi Diana Rosa Meilani pada saat itu masih menggunakan helm lalu mengucapkan Assalamua’laikum setelah itu tiba-tiba terdakwa Hobir Rulatif, SM langsung menyerang saksi Diana Rosa Meilani dengan cara memukul wajah bagian pipi sebelah kiri saksi Diana Rosa Meilani sebanyak 1 (satu) kali dengan menggunakan punggung lengan dan tangan sebelah kanan mengepal seperti menyikut kemudian saksi Diana Rosa Meilani sempat cekcok dengan terdakwa Hobir Rulatif, SH saat itu terdakwa Hobir Rulatif, SM mengatakan kepada saksi Diana Rosa Meilani”aing geus ngomong tong nagih deui ka die komo ka kolot aing jeung ka adi aing” (saya sudah bilang jangan menagih lagi ke sini apalagi ke orang tua saya dan ke adik saya) kemudian saksi Diana Rosa Meilani menjawab “pak abi tugas dari kantor bagian penagihan pami aim di tagih nya enging gaduh sametan abikan kadie bade ka Sandi sanes bade ka Bapak” (pak saya tugas dari kantor bagian penagihan kalau ga mau ditagih ya jangan punya utang, saya ke sini mau ke Sandi bukan mau ke Bapak), akan tetapi terdakwa Hobir Rulatif, SM semakin emosi dan kembali memukul dengan menggunakan tangan kanannya terhadap saksi Diana Rosa Meilani akan tetapi saksi Diana Rosa Meilani sempat menangkis pukulan tersebut dengan menggunakan tangan dan mengenai lengan sebelah kiri saksi Diana Rosa Meilani dan berusaha menutupi wajahnya, karena merasa ketakutan akhirnya saksi Diana Rosa Meilani langsung pergi meninggalkan tempat kejadian tersebut dengan cara berjalan kaki, akan tetapi terdakwa Hobir Rulatif, SM langsung meluapkan emosinya dengan menghampiri saksi Angga Kurniawan (rekan kerja saksi Diana Rosa Meilani) dan melakukan pemukulan sebanyak 1 (satu) kali oleh terdakwa Hobir Rulatif, SM mengenai kepala bagian belakang setelah itu saksi Sandiyono (adik terdakwa) melerai dengan cara memegangi terdakwa Hobir Rulatif, SM. Atas kejadian tersebut saksi Diana Rosa Meilani melaporkannya kepada pihak yang berwajib.
Berdasarkan Hasil Visum et Repertum dari RSUD dr. Soekardjo Nomor : 370/14/VER/RSUD/III/2024 Tanggal 29 Februari 2024 yang ditandatangani oleh dr. Lucky Mariam, dokter pada RSUD Soekardjo Tasikmalaya diperoleh hasil pemeriksaan terhadap Diana Rosa Meilani sebagai berikut : Hasil pemeriksaan :
suhu : 36? c
Kesimpulan : Telah diperiksa seorang perempuan bernama Diana Rosa Meilani umur kurang lebih dua puluh tujuh tahun. Pada pemeriksaan terdapat bengkak di pipi sebelah kiri. Diduga akibat benturan benda tumpul.
Diagnosa : Trauma tumpul jaringan lunak.
Bahwa akibat dari pemukulan yang dilakukan oleh terdakwa Hobir Rulatif, SM tersebut saksi Diana Rosa Meilani mengalami pusing di bagian kepala dan sakit di wajah bagian pipi sebelah kiri mengalami bengkak dan tidak bisa melakukan aktifitas seperti biasanya bahkan tidak masuk kerja selama 3 (tiga) hari.
--------Perbuatan terdakwa tersebut melanggar hukum sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam pasal 351 ayat (1) KUHP |
||||||
Pihak Dipublikasikan | Ya |